Sabtu, 21 April 2012

KONFERENSI ASIA AFRIKA (KAA)



A. Latar Belakang Konferensi Asia Afrika

Pada masa sebelum berakhirnya perang dunia II negara - negara asia afrika merupakan daerah kawasan jajahan Kolonialisme. Namun setelah perang dunia kedua berakhir II pada tahun 1945 adanya kebangkitan rasa untuk meningkatkan perjuangan mendapatkan kemerdekaan. maka hal ini menyebabkan terjadinya perlawanan kepada kolonialisme secara besar-besaraan seperti terjadinya konflik di semenanjung Korea, Cina Daratan, Vietnam, Palestina, Yaman, negara - negara Afrika, dan termasuk Indonesia.

Akhir perang dunia kedua yang menyisakan ketidakstabilan dalam bidang keamanan maupun politik dunia. hal ini juga di perparah dengan terjadinya perang dingin antara blok barat dan blok timur. blok barat yang diketuai oleh amerika serikat yang berfaham liberalisme dan blok timur yang diketuai oleh uni soviet yang berfaham komunisme. hal ini tentu mengakibatkan kepanikan dan kecemasan dunia akan terjadinya perang nuklir yang dimana kedua blok tersebut berlomba-lomba dalam membangun senjata modern/canggihnya.
hal inilah yang menyebabkan adanya inisiatif dari para tokok dunia untuk mengadakan KAA khususnya Indonesia sendiri.

B. Persiapan Penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika

Dalam perjalananya sebelum terselenggaranya Konferensi Asia Afrika (KAA) telah diselenggarakan terlebih dahulu pertemuan awal di Colombo (Srilanka) pada tanggal 28 April 1954 hingga 2 Mei 1954 untuk menyelenggarakan konferensi antara negara - negara asia afrika. pertemuan ini juga dalam sejarah yang dinamakan dengan konferensi colombo.

Pertemuan selanjutnya kemudian diadakan di Indonesia yaitu tepatnya Bogor pada tanggal 28 s/d 31 Desember 1954. Dalam pertemuan ini, dibahas mengenai persiapan penyelenggaraan KAA. Konferensi di Bogor ini dikenal sebagai Konferensi Panca Negara. Hasil dari Konferensi Panca Negara antara lain yaitu :
  1. Mengadakan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada bulan April 1955.
  2. Menetapkan kelima negara peserta Konferensi Panca Negara (Konferensi Bogor) sebagai negara-negara sponsor.
  3. Menetapkan jumlah negara Asia Afrika yang akan diundang.
  4. Menentukan tujuan pokok Konferensi Asia Afrika.
Konferensi Panca Negara dihadiri oleh lima negara pelopor, yaitu:
  1. Indonesia, diwakili oleh Perdana Menteri Mr. Ali Sastroamijoyo.
  2. India, diwakili oleh Perdana Menteri Shri Pandit Jawaharlal Nehru.
  3. Pakistan, diwakili oleh Perdana Menteri Mohammad Ali Jinnah.
  4. Srilanka, diwakili oleh Perdana Menteri Sir John Kotelawa.
  5. Burma (sekarang Myanmar), diwakili oleh Perdana Menteri U Nu.
C. Tujuan Konferensi Asia Afrika

Tujuan diselenggarakan KAA antara lain:
  1. Kepentingan bersamaa negara-negara Asia Afrika.
  2. Meningkatkan kerjasama dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya.
  3. Kedaulatan negara, imperialisme, dan masalah-masalah rasialisme.
  4. Kedudukan negara-negara Asia Afrika dalam upaya mewujudkan perdamaian dunia.
D. Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika dilaksanakan di Bandung pada tanggal 18-25 April 1955. Konferensi ini berlangsung di Gedung Merdeka yang sekarang terletak di Jalan Asia Afrika Bandung. Konfrensi yang dibuka secara resmi oleh Presiden Sukarno pada tanggal 18 April 1955 ini dihadiri oleh 29 negara, dan dan 6 diantaranya adalah negara-negara Afrika. meskipun jumlah yang diundang seluruhnya adalah sebanyak 30 negara namun salah satu peserta yaitu republik afrika tengah belum mendapatkan kemerdekaan sehingga tidak dapat hadir.

Daftar ke 29 Negara peserta Konferensi Asia Afrika di Bandung tersebut antara lain:

Afganistan, Yordania, Saudi Arabia, Burma, Kamboja, Srilanka, Jepang, Laos, Sudan, Ethiopia, Libanon,  Suriah, Filipina, Liberia, Turki, Ghana, Libya, Vietnam Selatan, India, Thailand, Vietnam Utara, Indonesia, Mesir, Yaman, Irak, Nepal, Pakistan, Iran, dan RRC.

Susunan pengurus Konferensi Asia Afrika adalah sebagai berikut:
  1. Ketua Komite                        :  Mr. Ali Sastroamijoyo
  2. Ketua Komite Ekonomi          : Prof. Ir Rooseno
  3. Ketua Komite Kebudayaan    : Mr. Moh. Yamin
  4. Sekretaris Jenderal                 : Roeslan Abdul Ghani
Berbagai masalah yang dibahas dalam konferensi tersebut antara lain:
  1. Usaha untuk meningkatkan kerjasama bidang ekonomi, sosial, budaya, dan hak asasi manusia.
  2. Hak menentukan nasib sendiri.
  3. Rasialisme (perbedaan warna kulit).
  4. Kerjasama internasional.
  5. Masalah pelucutan senjata.
  6. Masalah rakyat yang masih terjajah di Afrika Utara.
  7. Masalah Irian Barat.
E. Hasil Konferensi Asia Afrika

Hasil Konferensi Asia Afrika yang paling penting adalah telah terjadinya suatu kerjasama di antara negara-negara Asia Afrika. Selain itu, pertemuan KAA telah berhasil pula merumuskan sepuluh asas yang tercantum dalam Dasasila Bandung.  Dalam Dasasila Bandung, tercermin penghargaan terhadap hak asasi manusia, kedaulatan semua bangsa, dan perdamaian dunia. Dan berikut adalah isi Dasasila Bandung.

10 Dasasila Bandung
  1. Menghormati hak-hak asasi manusia sesuai dengan Piagam PBB.
  2. Menghormati kedaulatan wilayah setiap bangsa.
  3. Mengakui persamaan semua ras dan persamaan semua bangsa baik besar maupun kecil.
  4. Tidak melakukan campur tangan dalam soal-soal dalam negara lain.
  5. Menghormati hak tiap-tiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian atau secara kolektif.
  6. Tidak melakukan tekanan terhadap negara lain.
  7. Tidak melakukan agresi terhadap negara lain.
  8. Menyelesaikan masalah dengan jalan damai.
  9. Memajukan kerjasama dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya.
  10. Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional.

Tidak ada komentar: